Nana eres
Perempuan Kedua
Bagi Faisal Kamandobat
serupa bulan
merawat bumi
pelan-pelan sengaja diredupkan
dan terbitlah kepedihannya tiap pagi
aku
perempuan kedua
bertahun-tahun menunggui kata
dari rapal mantra si pecinta
malam hari
kutuliskan pengakuanku
mungkin saat itu kau sedang melamunkan kenangan di La mama
atau di antara debu-debu jalan Victoria
dan masih saja memuja cerita Hellen Collins
ketika gerimis mengetik-ngetik genting rumahmu
diam- diam malaikat menyampaikannya padamu
pertama,
bagaimana kau akan menggambarkan rambutku
apakah seindah benang sari kembang melati
serupa tikar di taman kota, arak-arakan awan,
atau rintik hujan?
kedua,
bagaimana kesunyianku memabukkan engkau yang riuh
padahal mataku bukan benih matahari
ia tak bisa membuat pejalan silau dan tersesat ke barat;
tempat segalanya tersimpan di kerinduan
serupa nabi dan kitab suci yang dinanti-nanti
ketiga,
aku paham sempurnanya pura-pura
terlebih bagi cinta;
seperih kerikil dan paku di jalan berdebu
maka
kupinjam pagi dari matamu
untuk membangun siang
saat paling tepat bagi mimpi yang hendak kumatikan
dari bibir perempuan kedua
lahirlah setiap kecemasanmu
Tegal, 2008
Jumat, 02 Januari 2009
puisi Nana Eres
Diposting oleh ANGSA BIRU di 00.50
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar