dan akhirnya wajah itupun lahir
bagi : deta
mencercap kembali ingatan lama bungaku
berharap lumut waktu hidupkan
kisah cinta lama melempar gelisah
tercampak puisi sunyi tertulis ritmis
sungguh rinduku bagai uap pengantin
pada mata purba
pada hidung purba
pada bibir purba
wajah yang menempel membekas
menelusur gelombang rindu
sembilan sembilan poin tiga radio rindu
bangkitkan wajah puisi rindu sunyiku
bagai penyihir nyanyikan mantra
menjaga wajah pada kepastian ombak
agar kau membatu pada kisi-kisi rinduku
tegal,mejabung 08
Rabu, 24 Desember 2008
Diposting oleh ANGSA BIRU di 19.37
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar