Sabtu, 02 Mei 2009

lukisan anak






Pameran Lukisan Anak, Pameran untuk Sang Juara

Laporan Wartawan Kompas Siwi Nurbiajanti

TEGAL, KOMPAS -- Dunia anak merupakan dunia penuh kebebasan.

Kebebasan itu pula yang akhirnya memunculkan berbagai kreatifitas

dalam berkarya, termasuk kreatifitas menggambar.

Berangkat dari ide itu, Galeri Wied Kota Tegal mencoba menyelenggarakan

pameran lukisan anak-anak berprestasi ‘Sang Juara Moncer 2007’.

Pameran digelar di lantai dasar Pasific Mall Kota Tegal, selama delapan hari

mulai Minggu (4/2).

Sebanyak 18 pelukis cilik (usia TK hingga SD) ikut serta dalam acara tersebut.

Tidak kurang dari 60 karya dengan berbagai tema dipamerkan di sana.

Pameran dikhususkan bagi siswa yang bersekolah di Kota Tegal.

Pemilik Galeri Wied, Widodo mengatakan, pameran lukisan dimaksudkan

untuk meramaikan kegiatan seni lukis di Kota Tegal,

khususnya untuk anak-anak.

Pameran itu baru pertama kali diselenggarakan.

Menurutnya, selama ini, karya anak-anak jarang terekspos.

Biasanya karya itu hanya disimpan saja di rumah.

Padahal karya anak-anak justru lebih beragam dan ekspresif

bila dibandingkan karya orang dewasa.

Dengan jiwanya yang masih polos, anak-anak mampu bercerita mengenai sebuah ide,

dalam berbagai ragam goresan.

Selain itu, sejumlah anak-anak di Kota Tegal telah berhasil menunjukkan

prestasi melukis, baik di tingkat lokal maupun provinsi. Oleh karena itu,

agar prestasi tersebut bisa diabadikan, diselenggarakanlah pameran lukisan anak-anak.

Widodo mengatakan, semua lukisan yang dipamerkan di sana

merupakan lukisan yang pernah memenangkan lomba.

Hampir semua karya lukis masih menggunakan pewarna crayon dan spidol.

Meskipun demikian, karya anak-anak tersebut tetap mampu

menggambarkan ide cerita yang ditawarkan pelukisnya.

Seperti lukisan karya Hana Novita Hasan berjudul Perang antar Suku.

Lukisan itu jelas menggambarkan medan pertempuran antara dua golongan,

lengkap dengan senjata yang mereka gunakan.

Meski tidak secara spesifik memperlihatkan asal golongan yang bertempur,

namun ide Hana mampu terekspresikan secara sempurna dalam karya tersebut.

Menurut Hana, proses membuat karya lukis diawali dari kegemarannya menggambar.

Kegiatan itu telah ditekuninya sejak duduk di bangku taman kanak-kanak.

Kehadiran pameran kali ini, ia akui sebagai media yang bagus bagi pengembangan

seni lukis anak-anak. Dalam kegiatan tersebut, Hana menampilkan tujuh karya,

diantaranya berjudul Panjat Pinang, Terumbu Karang, Pasar Tradisional,

Perang antar Suku, dan Bermain.

Selain pameran lukisan, pada hari yang sama juga diselenggarakan pula

lomba menggambar dan mewarnai bagi pemula. Lomba mewarnai diikuti

sekitar 450 peserta dari TK hingga SD kelas III. Sedangka lomba menggambar

diikuti 150 peserta dari siswa SD kelas IV hingga VI.

(diambil dari harian Kompas, Minggu 04 februari 2007)

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Free PDF Files