Pameran Lukisan Anak, Pameran untuk Sang Juara Laporan Wartawan Kompas Siwi Nurbiajanti
TEGAL, KOMPAS -- Dunia anak merupakan dunia penuh kebebasan. Kebebasan itu pula yang akhirnya memunculkan berbagai kreatifitas dalam berkarya, termasuk kreatifitas menggambar.
Berangkat dari ide itu, Galeri Wied Kota Tegal mencoba menyelenggarakan pameran lukisan anak-anak berprestasi ‘Sang Juara Moncer 2007’. Pameran digelar di lantai dasar Pasific Mall Kota Tegal, selama delapan hari mulai Minggu (4/2). Sebanyak 18 pelukis cilik (usia TK hingga SD) ikut serta dalam acara tersebut. Tidak kurang dari 60 karya dengan berbagai tema dipamerkan di sana.
Pameran dikhususkan bagi siswa yang bersekolah di Kota Tegal. Pemilik Galeri Wied, Widodo mengatakan, pameran lukisan dimaksudkan untuk meramaikan kegiatan seni lukis di Kota Tegal, khususnya untuk anak-anak.
Pameran itu baru pertama kali diselenggarakan. Menurutnya, selama ini, karya anak-anak jarang terekspos.
Biasanya karya itu hanya disimpan saja di rumah.
Padahal karya anak-anak justru lebih beragam dan ekspresif
bila dibandingkan karya orang dewasa. Dengan jiwanya yang masih polos, anak-anak mampu bercerita mengenai sebuah ide, dalam berbagai ragam goresan. Selain itu, sejumlah anak-anak di Kota Tegal telah berhasil menunjukkan
prestasi melukis, baik di tingkat lokal maupun provinsi. Oleh karena itu, agar prestasi tersebut bisa diabadikan, diselenggarakanlah pameran lukisan anak-anak. Widodo mengatakan, semua lukisan yang dipamerkan di sana merupakan lukisan yang pernah memenangkan lomba. Hampir semua karya lukis masih menggunakan pewarna crayon dan spidol. Meskipun demikian, karya anak-anak tersebut tetap mampu menggambarkan ide cerita yang ditawarkan pelukisnya. Seperti lukisan karya Hana Novita Hasan berjudul Perang antar Suku. Lukisan itu jelas menggambarkan medan pertempuran antara dua golongan, lengkap dengan senjata yang mereka gunakan. Meski tidak secara spesifik memperlihatkan asal golongan yang bertempur, namun ide Hana mampu terekspresikan secara sempurna dalam karya tersebut. Menurut Hana, proses membuat karya lukis diawali dari kegemarannya menggambar.
Kegiatan itu telah ditekuninya sejak duduk di bangku taman kanak-kanak. Kehadiran pameran kali ini, ia akui sebagai media yang bagus bagi pengembangan seni lukis anak-anak. Dalam kegiatan tersebut, Hana menampilkan tujuh karya, diantaranya berjudul Panjat Pinang, Terumbu Karang, Pasar Tradisional,
Perang antar Suku, dan Bermain. Selain pameran lukisan, pada hari yang sama juga diselenggarakan pula lomba menggambar dan mewarnai bagi pemula. Lomba mewarnai diikuti sekitar 450 peserta dari TK hingga SD kelas III. Sedangka lomba menggambar diikuti 150 peserta dari siswa SD kelas IV hingga VI. (diambil dari harian Kompas, Minggu 04 februari 2007)
|
0 komentar:
Posting Komentar