Minggu, 11 Januari 2009

LAGU TRAGEDI JATILAWANG PUKAU PENONTON



Lagu Tragedi Jatilawang
Daya Pukau Konser
KMSWT 'Kanggo Pakwali'

PENAMPILAN pelopor Sastra Tegalan Lanang Setiawan pada malam Konser Musik KMSWT (Komunitas Musik Sastra Warung Tegal) Kanggo Pak Wali, Sabtu (10/1) malam di Pendapa Ki Gede Sebayu Kota Tegal, memberikan suasana segar. Lanang membawakan dua lagu ciptaannya yang cukup hit di Tegal berjudul Tragedi Jatilawang dan Mumpung Ketemu dengan penuh enerjik dan vitalitas.
Pada malam yang diguyur hujan dan angina yang memukul-mukul, Lanang memulai senandung Tegalannya lewat nomor Tragedi Jatilawang. Lagu yang dicipta berdasarkan kejadian nyata yang dialami dia, dibawakan Lanang dengan penampilang yang jelalatan. Ia menari dengan kedua kakinya menendang-nendang, dan tangannya kadang menjutai menuding ke langit. Tak peduli betul pada malam itu pengunjung tumplek blek diantaranya para pejabat dan Walikota Tegal. Gaya penampilannya laiknya Mick Jagger saat beraksi di atas panggung dengan berlari ke sana kemari. Namun dari gayanya yang norak dan acuh bay-bay, justru membawa suasana konser malam itu kian gayeng dan segar.
Hal yang sama juga dilakukannya saat mendendangkan lagu Mumpung Ketemu. Dengan mengobrak-abrik syair lagu itu, dia mengisahkan pertemuannya dengan Adi Winarso sebelum jadi walikota Tegal dan dirinya menjadi kuli tinta. Setelah sepuluh tahun kemudian, ia tetap menjadi kuli tinta sedang Adi sudah dua kali menjabat walikota.
…..
Kayong tembé wingi
nyong ketemu kambèn AW
sepuluh taun sing gemiyen
nang kèné mumpung ketemu

AW dadi walikota
nyong tetep dadi kuli tinta
duwité AW sahahahaha
kuwité ora piraha….


Keberanian Lanang saat melukiskan pertemuannya dengan AW –panggilan akrab Adi Winarso, terasa menggelitik dan tak dipunya oleh para seniman Tegal yang kadang berpura-pura. Lain dengan seniman Lanang yang berani menyampaikan apa adanya seperti ketika sebelum dia membawakan lagunya, Nurngudiono selaku pimpinan KMSW bertanya.
“Malam ini jaré kowen walikota Adi Winarso pibèn, Nang?”
“Biasa”
“Tapi kowen wis bala oya?
“Kadang-kadang ya nyong sengit. Sebab nyong menungsa…?” jawab Lanang yang membuat hadirin cekikikan dan Ir. Teguh Juwarno Staf Khusus Mendikna RI yang juga malam itu tampil membacakan puisi, bertepuk tangan.
Ceplas-cepos dan gaya seniman kerempeng ini, memang menarik dan asyik. Alhasil, pementasan malam itu menjadi sebuah kesegaran yang tak pernah terjadi sepanjang ada pagelaran kesenian di Kota Tegal. Lelaki yang saban harinya menjadi Redaktur Budaya di Harian Nirmala Post ini, menjadi masterpiece yang laka-laka
Ekadila Kurniawan
KETERANGAN GAMBAR - Gaya seniman penerima Man Of The Year 1994, Lanang Setiawan dengan tangan menjuntai-juntai menuding langit seperti yang terjadi di Konser Musik KMSWT Kanggo Pakwali, Sabu 10 Januari di Pendapa Ki Gede Sebayu Kota Tegal Foto : Nino Moebi

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Free PDF Files