Rabu, 31 Desember 2008

kretifitas nurngudiono


TENTANG NURNGUDIONO

Nurngudiono lahir di sebuah desa pesisir di kota Tegal, Tegal sari, pada tahun 11 November 1961
darah seninya mengalir dari kakeknya yang seorang pengrawit, menjadi seniman sejak usia SD, awalnya ia aktif mendalami tari jawa klasik
sehingga beberapa tarian dikuasainya,seperti Kuda Kepang, jaranan,kidang dan tari Gatotkaca Sraya bahkan menguasai tari modern.


Saat di sekolah pendidikan guru (SPG) negeri Tegal, ia mendalami seni musik dan teater. di desanya dia juga menghimpun para remaja untuk mendirikan kelompok folk song
sementara disekolahnya, ia bergabung dengan Nurhidayat Poso mendirikan
teater ANPES ( Anak Pesisir) pada tahun 1977. lakon yang pernah dimainkan Abrakadabra,Suara-suara Mati,Setan Dalam Bahaya dan Antigone.
Pada tahun 1980 setamat dari SPG,bersama NUrhidayat Poso dan Dwi Ery Santoso mendirikan teater Puber mementasakan lakon
Umang-Umang Atwa Orkes Madun.

Menikah pd tahun 1982, dari pernikahan inilah ia vakum, karena menata bahatera rumah tangga hingga tahu 1987,awal aktifnya kembali langsung diserahi menjadi aranger pada
saat SGST (Studi Group Sastra dan Teater Tegal) mementaskan lakon Tengul karya Arifin C Noer. berlanjut bergabung dengan teater Puber kembali sebagai pemain sekaligus
penata musik dalam lakon Roro Ireng karya Nurhidayat Poso. pada tahun 1989 bersama Lanang Setiawan mendirikan teater swadesi, ia berperan ebagai pemain, aranger dan kadang menyutradari
lakom yang pernah dipentaskan, AIB (Putu Wijaya), Ni Ratu (Lanang Setiawan), Surti gandrung (Lanang Setiawan) dan Lenggaong (Lanang Setiawan), lakon ini sempat dikolaborasikan denga group lawa 4 Sekawan ( Qomar, Dery, Ginanjar dan Eman)
disutradarai oleh Bontot Sukandar di teater arena Pasar Seni Ancol.
tahun 1993 mendirikan teater Muslim Panggung mementaskan lakon Umar bin Khatab, Martoloyo Martopuro dan Billal Bin Rabah.

ia mendirikan musik Ngingsoran pada tahun 1995, dan pada tahun 1997 mendirikan Kelompok Musik Warung Tegal (KMSWT), bersama group inilah Nurngudiono menjadi salah seorang seniman tegal yang direhitungkan di kota Tegal.
selama berdirinya group ini telah pentas 109 kali diberbagai kota, bahkan menjadi obyek penelitian beberapa perguruan tinggi di Austrlia dan Canada.

tahun 2004 mendirikan group musik Islami Ad Dawam, bersama KMSWT sempat melahirkan 2 album lagu-lagu Tegalan, Kembang Geni dan Babon Ngoyok-Ngoyok Jago. bahkan lagu Tsunami dan Tukang-Tukang mendapat pujian dari Anton Lucas
dan Prof. Richard Curtis dan menjadi kajian mahasiswa di Nort Teritory University Darwin Australia.

aktif menulis, puisinya tergabung dalam antologi puisi penyair jawa tengah JENTERA PERKASA, semtara dalam bahasa Tegal tergabung dalam ROA, karya-karyanya muncul di Suara Merdeka, Mitra Dialog, Swadesi dll.
nampaknya bukan bidang itu saja, tetapi dunia sinemapun dilakukan : Jejak Sang Guru sutradara Imam Tantowi,Tukang-Tukang sutradara Andi Prasetyo, Rumah tak Berpintu Sutradara Yono Daryono dan Kembang Warung Tegal Sutradara H.Abnar Romli
tahun 2006 - 2009 menjadi Ketua Dewan Kesenian kota Tegal, juga menjadi komite musik Dewan Kesenian Jawa Tengah. (bontot)

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Free PDF Files